Ahad 10 Apr 2016 09:22 WIB

Ledakan Petasan Tewaskan 77 Orang di Kuil India

Rep: Gita Amanda/ Red: Nur Aini
Kuil di India
Foto: AP
Kuil di India

REPUBLIKA.CO.ID, PARAVUR -- Sebuah petasan perayaan dilaporkan meledak hingga menyebabkan kebakaran besar di sebuah kuil Hindu di kota di selatan India. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 77 orang dan lebih dari 200 lainnya terluka.

Kebakaran terjadi di Puttingal Tempel di kota Paravur pada Ahad (10/4) pagi. India Today melaporkan kebakaran dahsyat menyebabkan hancurnya bangunan kuil.

Menurut Indian Express polisi telah mengkonfirmasi korban tewas pada media lokal. Saluran televisi lokal mengatakan penyebab kecelakaan adalah petasan yang digunakan dalam perayaan di kuil itu. Salah satu petasan memicu percikan api yang menyebabkan ledakan besar.

Russian Today melaporkan, beberapa korban luka bakar telah dirawat di rumah sakit di daerah Meeyapuram dan Kottiyam. Sementara mereka yang terluka parah dirawat di rumah sakit pemerintah di perguruan tinggi. Secara keseluruhan lebih dari 200 orang mengalami luka bakar.

Tragedi ini terjadi hanya beberapa hari sebelum festival Vishu di Kerala pada 14 April mendatang. Festival ini biasanya menandai Tahun Baru India dan dirayakan pada berbagai tanggal d seluruh negeri.

Perayaan secara luas dikenal sebagai festival cahaya dan kembang api. Secara tradisional festival ini akan dipenuhi penampilan kembang api. Polisi telah memperingatkan kuil mengenai aturan menyalakan kembang api sebelumnya dan kuil itu tak punya izin melakukannya.

"Kuil menyelenggarakan pesta kembang api tahunan. Kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan mereka yang masih terjebak," kata Menteri Negara Kerala Ramesh Chennithala.

Menurutnya penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran.

Puttingal Temple merupakan salah satu kuil tertua di daerah itu. Kuil dikhususkan untuk Dewi Puttungal. Festival tahunan ini kerap menarik kerumunan besar penduduk setempat dan warga asing.

Baca juga: Warga Sipil Tuntut Penyelidikan Serangan AS di Afganistan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement