Rabu 13 Apr 2016 09:45 WIB

Hawking, Zuckerberg dan Milner Bangun Pesawat Angkasa 100 Juta Dolar

Rep: Gita Amanda / Red: Achmad Syalaby
Pesawat luar angkasa Shenzou, siap di landasan luncur.
Foto: AFP
Pesawat luar angkasa Shenzou, siap di landasan luncur.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Astrofisikawan terkemuka Inggris Stephen Hawking pada Selasa (12/4), bekerja sama dengan miliader Rusia Yuri Milner dan pendiri Facebook Marck Zuckerberg bekerjasama membangun pesawat ruang angkasa kecil yang mampu melakukan perjalanan ruang angkasa. Proyek tersebut diperkirakan bernilai 100 juta dolar Amerika Serikat.

Dilansir Xinhua, Hawking dan Milner mengumumkan hal tersebut dalam konferensi pers bersama yang digelar di One World Observatory di New York pada Selasa. 

Proyek yang dijuluki "Breakthrough Starshot", merupakan program penelitian dan rekayasa yang bertujuan membangun sinar laser yang mendorong "nanocrafts" yang dapat melakukan perjalanan dalam 20 persen kecepatan cahaya. Pesawat ini diperkirakan akan 1000 kali lebih cepat dari pesawat ruang angkasa tercepat saat ini.

Menurut Milber, setelah "nanocrafts" dibangun, mereka bisa mencapai bintang Alpha Centauri yang berjarak 4,37 tahun cahata atau sekitar 20 tahun misi terbang. Alpha Centauri merupakan salah satu sistem bintang terdekat dengan tata surya dan pesawat ruang angkasa tercepat saat ini harus menghabiskan waktu 30 ribu tahun untuk mencapai ke sana.

Nanocrafts merupakan robot antariksa skala-gram yang terdiri dari dua bagian utama. Yakni CPU komputer berukuran "Starchip" dan "Lightsail" dibuat dengan metamaterial yang memiliki tebal tak lebih dari beberapa ratus atom."Starchip dapat diproduksi secara massal dengan biaya seperti iphone," ujar Milner.

Proyek ini merupakan bagian dari terobosan inisiatif yang pertama kali diluncurkan pada Juli 2015 oleh Hawking dan Milner. Ini termasuk bagian dari serangkaian penelitian yang rencananya akan memindai 100 galaksi terdekat dengan Bima Sakti untk mencari alien. Starshot merupakan usaha terbarunya.

Hawking percaya rasa bawaan manusia untuk bergerak melampaui batas merupakan kekuatan pendorong dari proyek ini. "Hari ini kami berkomitmen untuk melakukan lompayan besar berikutnya ke dalam kosmos karena kita adalah manusia dan secara alami kita ingin terbang," ujar Hawking.

Apa yang para ilmuan cari bukan mencapai Alpha Centauri. Tapi lebih jauh apa yang bisa dipelajari selama upaya pencapaian itu. Selain mengumkan proyek ruang angkasa terbaru, Selasa juga menandai ulang tahun ke 55 penerbangan antariksa manusia pertama oleh kosmonot Rusia Yuri Gagarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement