REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan melakukan pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen baru, Rabu (13/4). Partai berkuasa, partai konservatif Saenuri diperkirakan memenangkan suara mayoritas. Pemungutan suara dimulai pagi dan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat.
Menurut Komisi Pemilihan Nasional, pemungutan suara awal tahun ini lebih rendah dibandingan empat tahun lalu. Tren ini diperkirakan akan memberi manfaat pada partai Presiden Park Geun-hye itu.
Saenuri menduduki 292 kursi di Majelis Nasional saat ini. Dalam pemilu kali ini, partai juga menunjukan performa kuat. Hal ini meningkatkan ekspektasi untuk pemilihan presiden Korsel pada Desember 2017 mendatang.
Korsel memiliki sistem kepresidenan yang kuat. Konstitusi hanya mengizinkan setiap pemimpin menjabat satu termin selama lima tahun. Namun, presiden memilik kendali penuh dalam urusan domestik dan isu kebijakan luar negeri.
Saenuri menikmati dukungan yang kuat dari para pemilih lama dan terus mencari posisi strategis di tengah pemilih baru. Saenuri juga mengukuhkan posisinya melawan Korut terkait ketegangan karena tes nuklir dan peluncuran roket bulan lalu.
Menurut survei Gallup Korea, partai ini bermain bagus di jajak pendapat dan memperoleh 37 persen dukungan. Survei dilakukan pada 1.000 orang. Partai Minjoo menempati posisi kedua dengan 21 dukungan.