Rabu 13 Apr 2016 19:25 WIB

Konflik Laut Cina Selatan, Cina Panggil Utusan Negara-Negara Maju

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pulau di kawasan konflik laut Cina Selatan
Foto: VOA
Pulau di kawasan konflik laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri Cina memanggil perwakilan dari kelompok negara maju (G7) terkait pernyataan Laut Cina Selatan. Sebelumnya, menlu G7 mengeluarkan pernyataan bersama untuk melawan provokasi di Laut Cina Timur dan Selatan.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan pertemuan G7 di Hiroshima, Jepang beberapa waktu lalu tidak berhubungan dengan Cina. Setelah pernyataan dari pertemuan itu keluar, Cina memutuskan pernyataan itu salah.

Sehingga, Lu menambahkan, Cina harus menjelaskan posisinya. "Jadi benar, kami memanggil para perwakilan dari negara-negara terkait, untuk menjelaskan posisi Cina dalam hal ini," kata dia.

Sebelumnya pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan kemarahan atas pernyataan G7. Kemlu mengatakan G7 seharusnya tidak memihak dalam isu ini dan juga tidak melibatkan diri dalam sengketa teritorial.

G7 terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Jerman, Inggris, Italia dan Jepang. Para pemimpin G7 juga akan bertemu lagi di Jepang dalam konferensi tingkat tinggi bulan depan.

Sementara itu, pejabat pertahanan dari Filipina dan Vietnam akan bertemu pekan ini untuk mencari kemungkinan dilakukan latihan gabungan dan patroli angkatan laut. Kedua negara mencari peluang kerja sama di bidang maritim untuk berada di sisi oposisi Cina.

Laut Cina Selatan menjadi wilayah sengketa sejumlah negara termasuk Cina dan Filipina serta Filipina. Namun Cina lebih agresif dibanding negara lainnya dengan melakukan reklamasi dan membangun pos militer.

Baca juga, Bahas Laut Cina Selatan, Cina Marah Negara Maju.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement