REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan dan Kementerian Maritim akan mengangkat kapal feri Sewol yang tenggelam dua tahun yang lalu. Pengangkatan akan dilakukan bulan depan dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum akhir Juli 2016.
Pemerintah mengatakan pengangkatan kapal akan menelan biaya sebesar 110 juta dolar setara RP 1,4 trilliun. Peringatan bencana kapal feri Sewol, yang menewaskan 304 orang di dekat Pulau Jindo, dilakukan di 300 lokasi di seluruh Korsel.
Lebih dari 250 siswa sekolah termasuk di antara korban yang tewas. Kapal tersebut tenggelam di sekitar Pulau Jindo akibat kelebihan beban dan didesain ulang secara ilegal. Kementerian mengatakan kapal akan ditarik secara utuh untuk menjaga setiap sisa-sisa korban yang masih hilang dari bencana tragis tersebut.
"Kapal yang berukuran 145 meter, kami akan berusaha mendapatkan kembali bangkai kapal secara utuh. Karena kami tidak ingin kehilangan tubuh korban yang masih dinyatakan hilang. Diyakni tubuh korban masih berada di dalam kapal," kata Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan.
Kabarnya, Para petugas harus menutup bangkai feri dengan dua jaring besar agar semua isi di dalamnya bisa naik bersamaan dengan kapal. Selain itu, negara tetangga Korea, yakni Cina juga turut ikut mengangkat bangkai kapal. Bangkai kapal akan diangkat konsorsium yang dipimpin Shanghai Salvage.