REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) mengerahkan satu atau dua rudal balistik jarak menengah di pantai timur. Korut mungkin mempersiapkan peluncuran pada Jumat (15/4), ulang tahun kelahiran pendiri negara itu.
Kantor berita Yonhap, Kamis (14/4) melaporkan, sebuah peluncur bergerak terlihat membawa dua rudal Musudan, menyusul uji coba nuklir keempat Korut pada Januari dan roket jarak jauh bulan selanjutnya. Tindakan tersebut menyebabkan sanksi keras PBB.
Rudal Musudan dengan berbagai model memiliki kemampuan lebih dari tiga ribu kilometer. Kementerian Pertahanan Korsel dan pana ahli tidak mengetahui penerbangan rudal tersebut telah diuji.
Beberapa ahli mengatakan, Korut mungkin memilih uji coba Musudan dalam waktu dekat karena mencoba membangun rudal balistik antarbenua. Rudal balistik antar benua disiapkan untuk menemaptkan daratan Amerika Serikat dalam jangkauan.
Intelijen AS percaya kemampuan Korut untuk mencapai AS adalah kecil, tetapi kemampuannya akan meningkat, membuat investasi berkelanjutan dalam pertahanan rudal.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Moon Sang-gyun menolak mengonfirmasi laporan Yonhap. Tapi dia mengatakan militer telah berada dalam siaga tinggi untuk setiap peluncuran rudal oleh Korut sejak sumpah Kim Jong Un untuk melakukan uji coba lagi.
Kim mengatakan pada Maret, negaranya akan segera menguji hulu ledak nuklir dan rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Korut yang secara teratur mengancam untuk menghancurkan Korsel dan AS sering menembakkan rudal selama periode ketegangan di wilayah. Korut juga menembakan rudal ketika di bawah tekanan untuk meninggalakan program senjatanya.
Ahli Korsel mengatakan, Korut mungkin memilih menampilkan unjuk kekuatan menjelang kongres besar partai yang berkuasa Mei nanti untuk mendeklarasikan tenaga nuklir miliknya. Atau deklarasi dilakukan sekitar 15 April, peringatan ulang tahun kelahiran kakek Kim, Kim Il Sung.