REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa dengan kekuatan 6,4 pada skala Ritcher mengguncang bagian Barat Daya Jepang namun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh badan pemantau cuaca negara tersebut.
Menurut informasi yang dikutip dari kantor berita Jepang Kyodo, gempa tersebut tidak menyebabkan adanya kerusakan pada pembangkit listrik nuklir yang berada di sekitar daerah gempa.
Namun gempa tersebut merenggut tiga korban jiwa serta 19 rumah runtuh.
Gempa yang terjadi pada pukul 21:26 waktu gempa berasal pada kedalaman sekitar 10 kilometer di Kumamoto Prefecture.
Kekuatan gempa tersebut tercatat dalam tingkat yang tinggi pada skala seismik Jepang di Kumamoto City, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa mereka menerima panggilan darurat untuk menolong warga yang terjebak di bawah reruntuhan rumah di Prefektur Kumamoto.
Kantor berita Perancis AFP, yang juga memantau bencana tersebut pada Kamis (14/4), gempa tersebut memicu kebakaran yang meninggalkan tiga orang tewas.
Berdasarkan informasi dari Japan Meteorological Agency gempa susulan terjadi dengan kekuatan 6,4 SR di lokasi yang sama pada Jumat (15/2) selepas tengah malam waktu setempat.
Akibat gempa besar tersebut, layanan kereta cepat Jepang (Bullet Train) dihentikan sementara.
Hingga berita ini diturunkan, kemungkinan adanya Warga Negara Indonesia yang menjadi korban gempa tersebut masih belum diketahui.