REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sepakat membentuk badan internasional anti terorisme yang berbasis di Turki. Dalam KTT OKI, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mendesak seluruh pemimpin negara OKI untuk memeriksa akar masalah terjadinya krisis migran.
Dilansir dari ABC news, dalam KTT ke 13 OKI di Istanbul, Erdogan menekankan bahwa terorisme saat ini adalah musuh bersama umat muslim. Agar lebih efektif memerangi terorisme, dia mendesak pemimpin negara muslim untuk mengatasi masalah keamanan dan keuangan.
Dia berharap inisiatif Arab Saudi membuat aliansi Islam melawan terorisme dapat menjadi badan efektif untuk melawan terorisme. "Daripada menunggu kekuatan lain ikut campur menangnai teror dan krisi lain di negara-negara muslim, kita harus memiliki solusi tersendiri," jelas dia, Kamis (14/4).
Erdogan telah mengumumkan usulan tersebut telah disetujui oleh 57 negara anggota. Dia mencatat sebagain besar korban terorisme adalah muslim dan mereka mempertaruhkan hidup untuk menyelematkan diri ke wilayah Eropa.
Dalam KTT OKI tersebut isu utama yang dibahas terkait peranan OKI dalam memerangi terorisme dan mengatasi krisis migran. Selain itu konflik Suriah juga akan dibahas dalam konferensi tersebut.