Jumat 15 Apr 2016 20:10 WIB

Dorong Persatuan, JK Sebut OKI Gagal Persatukan Negara Islam

Jusuf Kalla
Foto: EPA/Andrew Gombert
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID,Laporan wartawan Republika.co.id Dessy Suciati Saputri dari Istanbul

ISTANBUL -- Wakil Presiden Jusuf Kalla  (JK) menilai Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah gagal mempersatukan negara-negara Islam dan menghindari konflik serta perpecahan. Menurut JK, dunia Islam pun saat ini tak berdaya melihat kondisi yang terjadi di negara-negara Islam.

"Kenyataan yang menyedihkan kita sebagai Dunia Islam telah gagal. OKI telah gagal mempersatukan anggotanya," kata JK dalam pidatonya di sesi debat, KTT OKI ke-13 di Istanbul, Turki, Jumat (15/4).

Lebih lanjut, ia mengatakan berbagai masalah seperti kemiskinan, bencana kemanusiaan, dan konflik terjadi di berbagai negara-negara Islam. Kondisi ini juga menyebabkan dunia Islam semakin terpecah belah.

Menciptakan perdamaian dan memberikan keamanan masyarakat, serta meningkatkan pembangunan ekonomi pun menjadi tantangan terbesar negara-negara Islam.  

Lebih lanjut, menurut JK, radikalisme dan terorisme muncul di negara-negara gagal akibat terjadinya kegagalan di negara itu sendiri atau serangan dari negara lain. Dalam pidatonya, JK juga mengutip ayat Alquran yakni Surat Al-Maidah ayat 2.

JK mengatakan, ayat tersebut mengingatkan agar umat manusia saling membantu dan bukan saling menganiaya. Namun, banyak dari para pemimpin dunia Islam yang justru mementingkan politik dan egonya.

JK pun mengajak agar seluruh negara Islam bersama-sama menghentikan kekerasan. "Mari kita menjawab akar permasalahan, mencari solusi damai jangka panjang untuk permasalahan yang dihadapi dunia Islam. Itulah satu-satunya jalan ke depan," ucap JK.

Dengan jumlah penduduk negara-negara anggota OKI yang terhitung cukup besar, yakni 22,7 persen dari total populasi dunia dan dengan PDB rata-rata 10 ribu dolar AS per kapita seharusnya dapat membawa dunia Islam lebih berkembang. Kekayaan alam yang ada yakni dengan memiliki sekitar 2/3 cadangan minyak dan gas dunia, tambah dia, dapat digunakan untuk menciptakan kesejahteraan serta perdamaian dunia.

Selain itu, Indonesia pun, kata JK, siap memberikan kontribusi membantu mengatasi masalah yang dihadapi dunia Islam, termasuk dalam upaya pembebasan Palestina.

"Untuk itu, kami memilih Bersatu untuk Solusi Adil sebagai tema KTT Luar Biasa OKI ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta, 6-7 Maret 2016," kata JK.

Dalam kesempatan ini, JK juga mengatakan pentingnya meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi antar anggota OKI. Hal itu, kata JK, dapat diwujudkan melalui kerjasama perdagangan dan investasi antar negara-negara OKI.

JK juga berharap, pembentukan Grup Kontak OKI untuk Perdamaian dan Resolusi Konflik dapat menjadi solusi tehadap permasalahan yang terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement