Sabtu 16 Apr 2016 09:44 WIB

MPR: Pancasila Harus Ada di Tengah Masyarakat

Anggota badan sosialisasi MPR Abidin Fikri
Anggota badan sosialisasi MPR Abidin Fikri

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Generasi penerus bangsa harus memahami betul ideologi negara mengingat mereka merupakan generasi baru yang lahir di 1990-an. Apabila tidak mengerti dasar negara, maka generasi muda tidak akan mengerti konstitusi negara kesatuan dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kalau itu terjadi, sebagai generasi agen of change (agen perubahan) tentu mengalami hambatan karena negara kita kan harus menekankan ideologinya," kata anggota MPR Abidin Fikri dalam kegiatan 'Soasialisasi Empat Pilar MPR RI' di Kendari, Sulawesi Tenggara, semalam.

Politikus dari PDI Perjuangan tersebut berharap generasi penerus sebagai pemimpin ke depan akan menjadi tokoh-tokoh Indonesia. Untuk itu, agen perubahan harus dibekali pengetahuan dasar dari cita-cita bangsa.

Harusnya, kata Abidin, bukan hanya MPR yang melakukan sosialisasi Empat Pilar melainkan seluruh komponen bangsa. Metode sosialisasi Empat Pilar bisa dilakukan bermacam-macam cara, misalnya lewat outbond atau cerdas cermat. "Dengan beberapa metode itu dapat menunjukkan kekhasan kita," kata Abidin.

Dulu sempat ada stigma Pancasila sebagai alat kekuasaan. Abidin tidak ingin hal itu terjadi lagi. Untuk itu dia ingin Pancasila berada di tengah-tengah masyarakat. Kemudian masyarakatlah yang harus menghidupkan. Contoh kecil di masyarakat pedesaan. Jika ada got mampet maka hendaknya warga bergotong royong membersihkannya.

Sayangnya saat ini, hal tersebut sudah jarang terjadi. Sekarang jika got mampet, masyarakat tidak bergotong royong melainkan malah menyalahkan pemerintah. "Padahal ada yang namanya gotong royong. Kenapa itu tidak ada lagi, seolah-olah itu menjadi kewajiban dan tanggung jawab pemerintah," kata dia.

Baca juga, Kemenhan Bantah Zaskia Gotik Jadi Dokter Pancasila.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement