Senin 18 Apr 2016 13:39 WIB

Jepang Nyatakan Pembangkit Nuklir Aman Pascagempa

Gempa bumi yang terjadi di Kumamoto Prefecture, Kyushu, Jepang, Kamis (14/4). (Reuters/Kyodo)
Foto: Reuters/Kyodo
Gempa bumi yang terjadi di Kumamoto Prefecture, Kyushu, Jepang, Kamis (14/4). (Reuters/Kyodo)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan atom Jepang menyatakan pembangkit listrik tenaga nuklir satu-satunya di Jepang masih bekerja di bagian baratdaya pulau Kyushu. Di pulau itu terjadi serangkaian gempa, yang menewaskan lebih dari 40 orang dan merusak prasarana.

Badan Pengatur Nuklir (NRA) mengatakan memantau keadaan itu dengan saksama di empat pembangkit listrik tenaga nuklir, setelah mengadakan pertemuan khusus dengan komisarisnya. Kepekaan atas tenaga atom itu berada dalam tingkat tinggi di jepang setelah bencana di Fukushima pada 2011, yang dipicu gempa dan tsunami. Tidak ada permasalahan terkait keamanan di pangkalan nuklir Sendai, yang memiliki dua unit reaktor. "Reaktor nuklir tersebut berada sekitar 120 kilometer ke arah selatan-tenggara kota Kumamoto, dekat lokasi yang terkena gempa," ujar kepala NRA Shunichi Tanaka dalam jumpa pers Senin (18/4) setelah pertemuan itu.

NRA memantau Genkai, sekitar 100 kilometer ke arah baratlaut kota Kumamoto. Juga Ikata, yang berada 160 kilometer ke arah timur dari wilayah gempa.

Sendai dan Genkai yang memiliki empat unit reaktor yang dikelola Perusahaan Listrik Kyushi. Sementara Ikata oleh Perusahaan Listrik Shikoku.

(Baca Juga: Ekonomi Jepang Diperkirakan Melemah Pascagempa)

Pengatur itu juga memantau Shimane,sebuah pangkalan dengan dua unit reaktor yang dioperasikan oleh Perusahaan Listrik Chugoku, yang terletak lebih jauh di pulau utama Honshu. Negara itu telah mengambil sejumlah langkah balik terhadap energi nuklir sejak bencana Fukushima menyebabkan penutupan seluruh reaktor yang ada. Mereka menonaktifkan reaktor pertama di Sendai pada Agustus setelah adanya pemadaman selama dua tahun, dan yang kedua di pangkalan yang sama pada Oktober.

Pangkalan lain yang mulai beroperasi kemudian.

Perdana Menteri Shinzo Abe dan sejumlah tokoh dalam industri terkait mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir itu diperlukan untuk memotong anggaran bahan bakar meskipun banyaknya penentangan publik terkait penggunaan tenaga nuklir. Bahkan setelah anggaran kelistrikannya melonjak.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement