Selasa 19 Apr 2016 07:32 WIB

Semakin Banyak Anak Muda Australia Tertarik dengan Pertanian

Alexandra Iijadica memetik strawberry di kawasan Dural, New South Wales.
Foto: Youth Food Movement Australia/abc
Alexandra Iijadica memetik strawberry di kawasan Dural, New South Wales.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kini para anak muda lebih kritis dan mengajukan lebih banyak pertanyaan dari sebelumnya. Karena rasa keinginantahuan para pemuda soal makanan yang terus meningkat, Alexandra Iljadica akhirnya mendirikan Youth Food Movement Australia.

Organisasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan soal makanan di kalangan anak-anak muda. Bagi Alexandra, keinginannya murni ingin melibatkan anak-anak muda di bidang pertanian.

"Rahasianya adalah kami ingin mendengar cerita yang keluar dari mulut petani. Saya sebenarnya bisa saja menceritakannya, tapi mendengarkan langsung cerita dari para petani dapat mengubah kehidupan orang muda, perilaku mereka, apa yang mereka beli, di mana mereka belanja. [Usia] 18 sampai 35 tahun adalah saat Anda belanja dan memasak untuk diri sendiri pertama kalinya. Dan tidak semua orang memiliki pengalaman seperti halnya berada di pertanian, dimana bisa memilih atau menanam sesuatu," katanya.

Menurut Alexandra banyak pemuda yang melihat, mendengar dan membaca bagaiamana makanan diproduksi di Australia dari informasi yang didapat di luar negeri.

"Seringnya kita mempercayai mitos, misalnya bagaimana sapi yang dipelihara di Australia berbeda dengan sapi yang dibesarkan di Amerika. Di Australia, 90 persen dari sapi yang ada, makan rumput, [bukan] dijebak dalam proses penggemukan," katanya.

"Banyak anak-anak muda melihat hewan atau hortikultura skala besar dan terkejut pada awalnya. Kemudian mereka menggali lebih dalam dan menyadari bahwa kebanyakan dari apa yang didengar itu dilebih-lebihkan dan tidak senegatif yang dipikirkan."

Salah satu cara paling sukses untuk menjual cerita pertanian kepada anak-anak muda adalah dengan melibatkan mereka sendiri untuk berbagi informasi,

"Saya pikir proyek kami bergaung dengan nyata dan telah benar-benar berhasil, karena para pemuda mau membicarakannya satu sama lain," katanya.

"Saya tidak ingin mendengar orang tua saya mengatakan, 'Jangan makan ini' atau 'Makan itu' atau 'Ke sini dan dengar cerita dari petani ini'.

"Tapi saat tahu ada teman yang mengatakan, saya akan pergi ke pasar karena saya bertemu seorang petani penjual kentang ungu dan saya belum pernah mencobanya, membuat kita lebih merasa diajak untuk mencari tahu banyak soal itu."

 

Baca: Kekayaan Alam Australia Ditaksir Bernilai Rp 60 Ribu Triliun

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-04-18/semakin-banyak-anak-muda-australia-yang-tertarik-dengan-pertanian/1570768
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement