Rabu 20 Apr 2016 10:28 WIB

Begini Sejarah Berlian Koh-i-Noor yang Diperebutkan India-Inggris

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Berlian Koh-i-Noor yang ditanam di mahkota Ratu Elizabeth dari Inggris.
Foto: REUTERS/POOL/Oli Scarff
Berlian Koh-i-Noor yang ditanam di mahkota Ratu Elizabeth dari Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berlian Koh-i-Noor sedang ramai diperbincangkan masyarakat India. Pemerintah India berharap berlian berharga tersebut dapat kembali ke 'pangkuan' mereka setelah lama berada di tangan Inggris.

Dilansir laman BBC News, Rabu (20/4), Koh-i-Noor berarti gunung cahaya dalam bahasa Persia. Ini merupakan berlian paling terkenal di mahkota permata. Berlian ini telah menjadi subyek penaklukan dan intrik selama berabad-abad.

Koh-i-noor telah berpindah tangan dari mulai Pangeran Mughal, prajurit Iran, penguasa Afghanistan hingga Maharaja Punjab. Ratu Wufa Begum dari Afghanistan pada abad ke 18 pernah mengibaratkan nilai dari berlian Koh-i-Noor itu.

Menurutnya jika seorang pria kuat melemparkan empat batu, satu ke utara, satu ke selatan, timur dan barat dan batu kelima ke udara, jika ruang diantara itu semua dipenuhi emas masih belum sama dengan nilai Koh-i-Noor.

Batu tersebut awalnya ditemukan di wilayah tambang Golconda India sebesar 186 karat. Pada 1849 berlian diserahkan ke Inggris di bawah perjanjian setelah perang Anglo-Sikh. Perjanjian ditandatangani penguasa Sikh berusia 10 tahun setelah ibunya dimasukkan ke penjara.

Berlian sempat dipotong berbentuk mawar untuk dipamerkan pada 1851. Sayangnya saat itu bentuk berlian tak membuat pengunjung terkesan. Akhirnya berlian itu dipotong lagi berbentuk oval.

Namun hal itu membuatnya kehilangan 40 persen beratnya. Batu mulia itu akhirnya hanya memiliki berat 105,6 karat dan dipasangkan ke mahkota Ratu Elizabeth, Ibu Ratu. Mahkota dengan berlian Koh-i-Noor konon tak bisa dipakai pria mengingat sejarah panjang dan berdarahnya.

Sejumlah pengunjung asal India dan Pakistan yang datang ke Menara London untuk melihat berlian itu kerap menghela nafas. Mereka ingin berlian tersebut kembali ke India.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement