Kamis 21 Apr 2016 01:44 WIB

Rakyat Suriah Ramai-Ramai Meninggalkan Negaranya

Rep: c23/ Red: Karta Raharja Ucu
Tentara Suriah mengambil posisi di perbukitan dekat kota Palmyra, Kamis (24/3).
Foto: AP
Tentara Suriah mengambil posisi di perbukitan dekat kota Palmyra, Kamis (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 40 ribu warga Suriah telah mengungsi dari Kota Aleppo dalam beberapa terakhir. Puluhan ribu warga mengungsi lantaran semakin sengitnya pertempuran antara pasukan pemerintan Suriah dengan pejuang oposisi.

Menurut Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA), pertempuran di Aleppo telah mendesak warga di sana menuju kota yang aman dan strategis, yakni perbatasan Azaz. Seperti kamp-kamp pengungsi di Bab al-Salam dan Sijou.

OCHA memprediksi dengan membeludaknya pengungsi dari Aleppo, maka kebutuhan kemanusiaan, seperti obat-obatan, selimut, kasur, tenda, dan lain-lain, akan meningkat signifikan. “Dengan mempertimbangkan masuknya 75 ribu pengungsi sebelumnya ke dalam sub-distrik Azaz pada Januari dan Februari lalu, maka kebutuhan kemanusiaan diperkirakan meningkat tajam,” kata OCHA, seperti dilansir laman Aljazeera, Rabu (20/4).

Salah satu petinggi OCHA, Ariane Rummery mengaku khawatir terhadap nasib puluhan ribu pengungsi Suriah yang harus meninggalkan rumahnya akibat perang. “Kami sangat prihatin dengan semkan massifnya pertempuran di Suriah dan dampaknya terhadap warga sipil. Kami akan terus memantau situasi dengan cermat,” tuturnya.

Diperkirakan terdapat sekitar 100 ribu pengungsi Suriah yang terperangkap dan hidup tak tentu arah di sekitar perbatasan Turki. Tiga pulu lima ribu di antaranya disebut telah melarikan diri dari kamp-kamp di sana karena serangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement