Kamis 21 Apr 2016 20:07 WIB

Tim Temukan Puing Baru Petunjuk Keberadaan MH370

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY – Tim penyelidik pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Maret 2014 lalu telah mengidentifikasi dua potong puing-puing yang hampir pasti dari pesawat tersebut. Penemuan puing-puing ini menjadi kunci untuk mengidentifikasi bagian-bagian pesawat ini. Bagian serpihan yang ditemukan salah satunya ekor pesawat, salah satu flaperone sayap, ditemukan 130 mil terpisah di pantai di Mozambik. Tim pencari di Australia kini telah merilis foto-foto yang memberikan petunjuk nasib penerbangan pesawat itu.

Dua potongan kata-kata teks di puing pesawat yang diidentifikasi adalah 'No Step'. Yang lain bertuliskan '676EB'. Tim investigasi mengatakan, tulisan ini merupakan jenis huruf yang sama dan desainnya yang digunakan oleh Malaysia Airlines. Tetapi jika melihat gambar dan foto, jenis huruf itu memang berbeda. Selain itu, satu itu dicat ulang warna yang berbeda.

Dilansir dari BBC, potongan mengungkapkan petunjuk lain juga. Keduanya dari jenis pesawat Boeing 777. Tidak ada pesawat Boeing 777 lain yang pernah jatuh di belahan bumi selatan, dan tidak ada yang melaporkan pesawat jenis itu jatuh.

Potongan ekor pesawat juga memiliki pengikat di atasnya, terdapat cap dari produsen Boeing. Produsen tidak membuat suku cadang untuk 777 terbaru, tetapi suku cadang itu dibuat ketika MH370 didesain. Mereka dua kali diperiksa dengan melihat pesawat yang diproduksi setelah itu, yaitu nomor 405. Pesawat Malaysia ini adalah nomor 404. Tapi untuk saat ini penyidik telah menyimpulkan bahwa kedua potongan-potongan ini, 'hampir pasti dari pesawat Malaysia Airlines Boeing 777, terdaftar 9M-MRO'.

Ahli Australia juga memeriksa dua potong lainnya yang terdampar ditemukan di pantai. Satu memiliki logo Rolls-Royce dan muncul di Afrika Selatan. Yang lain ditemukan di Pulau Rodrigues. Dan ini semua itu dikonfirmasi bahwa bagian lain sayap, yang disebut flaperon yang terdampar di sebuah pantai di Pulau Reunion. Ini juga bagian dari bangkai pesawat yang hilang.

Semua ini menunjukkan pesawat mengalami kecelakaan jatuh ke laut. Tidak ada satupun yang bisa menjelaskan kenapa. Saat potongan-potongan pesawat ini telah terdampar hingga ribuan mil jauhnya, tiga kapal masih menyisir lautan mencari bagin utama pesawat. Meski hal ini sulit karena pekerjaan berbahaya dilakukan di lingkungan yang tidak bersahabat. Pencarian laut akan berakhir musim panas ini. Setelah itu, tim investigasi akan berhenti mencari.

Kabar ini adalah berita menyedihkan bagi keluarga dari 239 orang yang berada di dalam pesawat tersebut. Banyak yang masih tidak percaya pesawat jatuh ke laut. Mereka juga tidak percaya dengan apa pun dengan pernyataan otoritas kepada mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement