REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki membekukan aset-aset mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, sesuai keputusan Dewan Keamanan PBB, kata pemerintah dalam lembar Berita Negara, Kamis (21/4).
Seluruh aset Saleh di bank-bank Turki dan institusi keuangan lain dibekukan. Namun tidak disebutkan berapa banyak uang Saleh yang disimpan di Turki.
Penyelidik yang ditunjuk PBB mengatakan kepada DK PBB mereka menduga Saleh telah menimbun harta senilai 60 miliar dolar AS, setara dengan PDB tahunan Yaman, selama masa pemerintahannya. Ia berkolusi dalam perebutan kekuasaan oleh milisi Houthi pada 2014.
Sebagian besar kekayaannya diyakini telah ditransfer keluar negeri dengan nama palsu atau nama orang lain yang memegang aset atas namanya, kata penyelidik. Aset-aset itu ada dalam bentuk properti, uang kontan, saham, emas, dan komoditas-komoditas bernilai lainnya serta diduga tersebar di di sekurang-kurangnya 20 negara.
Saleh yang memimpin partai terbesar di Yaman, Kongres Rakyat Umum, menikmati kesetiaan unit-unit angkatan bersenjata meskipun ia sudah turun dari jabatannya hampir empat tahun lalu setelah unjuk rasa berbulan-bulan. Ia kemudian muncul sebagai sekutu Houthi yang didukung Iran.
Turki bersekutu dengan Arab Saudi di Yaman dimana pasukan yang setia kepada presiden Yaman yang didukung Saudi memerangi Houthi.
Baca: Cari Dukungan, Rousseff Berangkat ke New York