Jumat 22 Apr 2016 08:02 WIB

Mengunjungi Pabrik Kaviar Langka di Gurun nan Panas

Ahmed Al Dhaheri berharap, perusahaannya suatu hari bisa menjadi produsen kaviar terbesar di dunia.
Foto: abc
Ahmed Al Dhaheri berharap, perusahaannya suatu hari bisa menjadi produsen kaviar terbesar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Sebuah kawasan industri yang luas di ibu kota Uni Emirat Arab (UAE) adalah lokasi yang terlihat tak mungkin untuk dijadikan sebuah tempat budidaya ikan. Namun justru merupakan pabrik kaviar terbesar di dunia.

Sturgeon, ikan yang menghasilkan kaviar yang sangat mahal, sebagian besar ditemukan di perairan dingin di Laut Kaspia, dan juga ada di beberapa bagian Eropa serta Amerika Serikat.

Tapi salah satu pemilik dan direktur Emirates Aquatech, Ahmed Al Dhahiri telah menciptakan fasilitas produksi kaviar di Abu Dhabi di mana suhu luar ruangan, dan di seluruh Semenanjung Arab secara reguler bisa mencapai 50 derajat Celcius.

Menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar (atau setara lebih dari Rp 1 triliun), perusahaan ini mendekati tujuan produksi 35 ton per tahun, membuatnya menjadi salah satu produsen kaviar terbesar di dunia. Hal ini, diakui Ahmed secara gamblang, adalah skema yang aneh tapi justru faktor penghasil dividen.

"Bahkan kami sendiri berpikir kami sudah gila masuk ke proyek ini, tapi kami punya keyakinan batin kami bisa melakukan apa yang orang lain pikir tak bisa lakukan," ujarnya.

"Ini kaviar dari padang gurun. Siapa yang akan membayangkan suatu hari itu bisa diproduksi di sini di Abu Dhabi? Kami memproduksi dan kami bersaing dengan dunia," tuturnya bangga.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-04-22/mengunjungi-pabrik-kaviar-langka-di-daerah-gurun-nan-panas/1572608
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement