Senin 25 Apr 2016 07:19 WIB

Putri Profesor yang Tewas Ditikam Bantah Ayahnya Ateis

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Rezaul Karim Siddique, seorang profesor di Bangladesh yang tewas ditikam orang tak dikenal karena dituduh ateis
Foto: The Guardian
Rezaul Karim Siddique, seorang profesor di Bangladesh yang tewas ditikam orang tak dikenal karena dituduh ateis

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Seorang profesor Bangladesh, Rezaul Karim Siddique ditikam sampai mati pada Sabtu (23/4), lalu. Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim pembunuhan itu dengan alasan dia adalah seorang ateis. 

Namun, putri perempuan Siddique, Rizwana Hasan menegaskan bahwa ayahnya bukanlah seorang ateis. Ia mengaku tidak tahu mengapa sang ayah menjadi target padahal ayahnya percaya pada Tuhan.

"Para penyelidik masih menginvestigasinya dan kami masih menunggu hasilnya,’’ katanya seperti dikutip dari laman BBC, Senin (25/4).

Rizwana juga tidak menampik bahwa mungkin terjadi kesalahpahaman dalam pembunuhan itu.  Dia lebih percaya ada motif lain di baliknya.

Siddique (58 tahun) adalah seorang profesor Bahasa Inggris di Universitas Rajshahi di Bangladesh. Ia diserang dengan parang saat ia akan berangkat kerja. Keluarganya mengakui, ia mendirikan sebuah sekolah musik dan menyunting majalah sastra.

Polisi Bangladesh yakin dia mungkin telah ditargetkan oleh ekstremis karena dia terlibat dalam kegiatan budaya. Wartawan BBC mengatakan, kelompok garis keras memang tidak suka siapa pun yang terlibat di bidang budaya.

Namun, pihak berwenang juga menolak klaim serangan ISIS tersebut. Mereka mengatakan, organisasi tersebut tidak ada di negara ini. Kini mereka telah menahan anggota sebuah organisasi mahasiswa Islam untuk ditanyai.

Siddique adalah profesor keempat di universitas yang tewas dalam beberapa tahun terakhir oleh tersangka militan. Awal bulan ini, seorang mahasiswa hukum Bangladesh yang telah menyatakan pandangan sekuler secara online meninggal ketika ia ditusuk dengan parang dan kemudian ditembak di Dhaka.

Tahun lalu, empat blogger sekuler juga tewas ketika diserang dengan parang. Empat blogger telah muncul pada daftar 84 blogger ateis pada 2013 dan beredar luas.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement