Kamis 28 Apr 2016 07:31 WIB

Israel Kembali Tembak Mati Dua Warga Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron.
Foto: REUTERS / Mussa Qawasma
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pasukan Israel kembali melakukan penembakan dan menewaskan dua warga Palestina. Keduanya dituduh berupaya menusuk tentara di sebuah pos pemeriksaan antara Yerusalem Timur dan Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengatakan pasukan Israel menembak Maram Saleh Hassan Abu Ismail (23 tahun) dan adiknya Ibrahim (16 tahun) di pos pemeriksaan militer Qalandia, kota di antara Ramallah dan Yerusalem Timur. Berbicara kepada Aljazirah, juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengatakan kedua pemuda bersenjatakan pisau dan datang menuju penjaga perbatasan untuk menyerang mereka.

Setelah kejadian tersebut, bentrokan terjadi antara pasukan Israel dan pemuda Palestina. Pasukan Israel menembakkan gas air mata dan granat suara.

Sejak 1 Oktober ketegangan meningkat antara Israel dan Palestina. Sepanjang itu, 209 warga Palestina dan 29 Israel tewas.

Direktur Euro-Mediterranean Human Rights Monitor Ramy Abdu mengkritik penanganan lamban pemerintah Palestina terkait kasus ini. Padahal selama enam bulan kekerasan meningkat dan dalam banyak kejadian militer Israel melakukan pembunuhan di luar hukum, terutama di pos pemeriksaan militer.

"Orang-orang masih percaya Intifada harus meningkat ke level berikutnya. Tapi mereka frustrasi dengan situasi saat ini, masyarakat internasional dan pemerintah mereka sendiri terkait kekerasan struktural, sistematis Israel," katanya.

Beberapa partai politik Palestina, termasuk Hamas dan sayap kiri Popular Front for Liberation of Palestina mengecam kerja sama keamanan Otoritas Palestina dengan pasukan Israel. Padahal pemberontakan masuh terus berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement