REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Helikopter 22L EC Super Puma jatuh di Bergen, Norwegia Barat, Jumat (30/4). Akibat kecelakaan ini 13 tewas. Sebelas dari penumpang tersebut merupakan warga negara Norwegia sedangkan dua lainnya merupakan warga Inggris dan Italia.
Sebanyak 13 penumpang merupakan karyawan dari salah satu perusahaan minyak dan gas bernama Statoil. Sebanyak 11 orang sudah ditemukan, sedangkan dua orang lainnya masih dalam pencarian.
Otoritas Penerbangan Sipil Norwegia langsung melakukan operasi penyelamatan dan memberlakukan larangan terbang pada helikopter Super Puma untuk sementara. Padahal, menurut Ketua Otoritas Penerbangan Sipil tersebut, Helikopter 225L EC Super Puma tersebut sudah memiliki 200 jam terbang.
Helikopter tersebut terbang dari kilang minyak di Gulfaks menuju Bergen. Kilang minyak di Gulfaks merupakan salah satu pusat industri minyak dan gas di laut utara. Helikopter tersebut jatuh di dekat pulau kecil Turoey, sebelah barat desa Solsvik.
Kapal dan asap tampak di dekat lokasi kecelakaan helikopter
"Benar benar hancur dan mengerikan," ujar Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg seperti dilansir BBC, Jumat (30/4).
Salah satu saksi mata mengatakan sebelum helikopter tersebut jatuh sempat terdengar suara ledakan yang keras dan suara mesin yang aneh. Saat saksi mata tersebut keluar ternyata memang ada sebuah helikopter jatuh lalu meledak.