REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menjelang May Day (Hari Buruh) yang akan jatuh pada 1 Mei mendatang, pemerintah keamanan Turki mengerahkan beberapa personel pengamanan.
Sebanyak 15 ribu polisi, tiga helikopter polisi dan 120 meriam air (Toma) dikerahkan oleh pemerintah Turki di sekitar Istanbul yang menjadi titik kumpul para buruh yang akan melakukan aksi pada May Day mendatang. Rencana keamanan yang ketat akan diambil di stasiun metro dan bus yang ada di rute ke Bakirkoy, di tempat pertemuan bagi peserta dan anggota serikat, di jalan-jalan kelompok akan digunakan untuk berbaris ke daerah pertemuan dan di tempat pertemuan.
Dilansir dari Daily Mail, Turki menyiapkan meriam air, helikopter polisi dan anjing terlatih akan mendukung sekitar 6.000 petugas polisi, termasuk spesialis penjinak bom yang akan bertugas di Bakirkoy. Hingga 500 ribu orang diperkirakan akan berkumpul di Bakirkoy dengan partisipasi dari serikat pekerja dan perwakilan dari partai politik.
Meningkatnya keamanan di Istanbul disebabkan sempat terjadi serangkaian serangan bunuh diri yang dilakukan ISIS dan Kurdistan Freedom Hawks (TAK), sebuah kelompok yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK).
Dua pengebom bunuh diri ISIS meledakkan sendiri pada 10 Oktober 2015, di depan stasiun kereta api utama Ankara di mana ribuan orang telah berkumpul untuk aksi damai beberapa pekan sebelum pemilihan sela pada 1 November 2015. Serangan itu menewaskan 101 pengunjuk rasa sehingga serangan teroris terbesar dalam sejarah Turki.