REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Tingkat kehamilan usia remaja di AS dilaporkan menurun lebih dari 40 persen selama 10 tahun terakhir. Menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, penurunan terbesar angka kehamilan remaja AS terjadi di kalangan warga beretnis Hispanik dan kulit hitam, dengan penurunan masing-masing mencapai 50 persen.
“Temuan data baru ini bisa disebut sebagai salah satu kesuksesan besar yang ditorehkan oleh bangsa Amerika dalam dua dekade terakhir,” kata juru bicara National Campaign to Prevent Teen and Unplanned Pregnancy, Bill Albert, kepada Voice of America, Jumat (29/4).
Dia menuturkan, tingkat kehamilan usia remaja di AS saat ini empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan Inggris, dan tujuh kali lebih besar dibandingkan jumlah kasus yang ada di Jepang.
Sementara, Direktur CDC Tom Frieden mengatakan, meskipun data terbaru yang dihimpun menunjukkan adanya kemajuan besar, pada kenyataannya masih begitu banyak perempuan di AS yang sudah memiliki bayi di usia remaja.
Menurut catatan terbaru pada 2014, hampir 250 ribu bayi di AS dilahirkan oleh perempuan berusia antara 15–19 tahun. Sementara tingkat kelahiran bayi di kalangan remaja AS sendiri saat ini masih cukup tinggi, yakni berada pada angka rata-rata 24 kelahiran per seribu perempuan muda.