Sabtu 30 Apr 2016 11:49 WIB

Deretan Kecelakaan yang Pernah Dialami Helikopter Super Puma

Helikopter 22L EC Super Puma jatuh di Bergen, Norwegia Barat, Jumat (30/4). Akibat kecelakaan ini 13 tewas.
Foto: EVN grab
Helikopter 22L EC Super Puma jatuh di Bergen, Norwegia Barat, Jumat (30/4). Akibat kecelakaan ini 13 tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Helikopter Super Puma kembali mengalami insiden jatuh, Jumat (29/4)  di Laut Utara. Helikopter ini membawa 11 penumpang dan dua awak dalam penerbangan dari kilang Gullfaks B, yang dioperasikan oleh perusahaan minyak Norwegia, Statoil.

Penerbangan ini dioperasikan oleh perusahaan CHC Helikopter yang berkantor di Kanada, yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Amerika Serikat, First Reserve. Pesawat yang mengalami kecelakaan ini dikenal sebagai Eurocopter EC225 LP Super Puma. Pesawat itu adalah helikopter jarak jauh yang banyak digunakan dalam industri minyak dan gas, serta penerbangan VIP, pencarian dan penyelamatan.

Norwegia Alami Kecelakaan Terburuk dalam Sejarah Industri Peminyakan

Kecelakaan ini menempatkan Super Puma kembali dalam sorotan setelah serangkaian masalah di Inggris. Pada 2012, armada Super Puma dihentikan operasinya setelah munculnya gangguan yang kemudian dikaitkan dengan keretakan gearbox, yang mendorong Helikopter Airbus untuk melaksanakan modifikasi.

Helikopter Jatuh, Inggris Hentikan Penggunaan Super Puma

Pada 2013, empat orang tewas ketika sebuah versi sebelumnya dari Super Puma mengalami gangguan di Kepulauan Shetland, di Skotlandia utara, dalam kecelakaan yang dipersalahkan pada awak. Kecelakaan helikopter terakhir di industri minyak Norwegia, pada 1997, melibatkan Super Puma yang menewaskan 12 orang.

Helikopter Jatuh di Norwegia, 13 Tewas

Seorang pejabat otoritas penerbangan mengatakan helikopter yang jatuh pada Jumat itu telah diperpanjang jam terbangnya, atau mengalami penundaan perawatan sebanyak dua kali pada 2015.

CHC menegaskan bahwa masa berlaku gearbox sebelumnya yang dipasang di helikopter itu telah diperpanjang. Namun menurut mereka gearbox yang dipasang pada saat kecelakaan itu baru. Ia juga mengatakan pesawat itu sepenuhnya sesuai dengan aturan Norwegia pada saat kecelakaan.

"Gearbox utama dalam pesawat tersebut, yang setiap saat selalu layak terbang, diganti pada Januari 2016," kata Kepala Keselamatan dan Kualitas CHC, Duncan Trapp, dalam sebuah pernyataan melalui surat elektronik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement