REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Ratusan pengunjuk rasa menerobos barikade dan melempar telur ke polisi di luar sebuah hotel California, Amerika Serikat (AS), Jumat (29/4). Tempat ini merupakan tempat bakal calon presiden AS Donald Trump akan menyampaikan pidato konvensi Partai Republik.
Demonstrasi di Kota Burlingame menunda pidato yang disampaikan oleh miliarder Trump. Akibat protes itu, Trump pun harus memasuki hotel melalui pintu belakang. Beberapa kali, acara yang dihadiri Trump diwarnai beberapa kekerasan.
Pada Kamis (28/4), sebuah jendela mobil polisi pecah saat Trump berbicara di Fairgrounds Orange County di Costa Mesa. Sekitar 20 demonstran ditangkap. Kampanye Trump harus dibatalkan akibat beberapa aksi unjuk rasa paa Maret 2016. Demonstran mengancam akan mengganggu kampanye di Chicago dan St Louis.
Di atas panggung, Trump berkelakar tentang para pengunjuk rasa. ‘Itu bukan pintu masuk termudah yang pernah saya lakukan. Saya merasa seperti saya melintasi perbatasan,’’ ujarnya seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (30/4).
Ia mengaku berjalan melalui kotoran dan lumpur untuk sampai di luar gedung San Francisco. Banyak pengunjuk rasa di luar sambutannya berdebat melawan pernyataan Trump terkait imigrasi.
Dia menganjurkan membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Dia juga menyebut Meksiko sebagai penjahat. Mereka bertanggung jawab untuk membawa pemerkosa dan obat-obatan terlarang ke AS.
Trump menjadi sangat tidak populer di kalangan pemilih Latino dan California yang memiliki populasi Meksiko-Amerika dalam jumlah besar. Protes diperkirakan berlanjut sampai pemilihan pendahuluan California yang diadakan pada 7 Juni 2016.
Baca juga, Trump Masih Jadi Kandidat Kuat Partai Republik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika