REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pasukan pemerintah Suriah kembali meluncurkan serangan udara ofensif di Aleppo. Serangan dilakukan di tengah rencana Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry ke Jenewa dalam upaya memperbaiki pembicaraan damai.
Seperti dilansir Aljazirah, pasukan pemerintah setidaknya melakukan enam serangan udara yang menargetkan daerah permukiman al-Lairamon dan Kafr Hamra pada Ahad (1/5). Serangan dilancarkan ke sebuah gedung yang menyimpan bantuan dan makanan. Menurut laporan Aljazirah, sebagian besar bahan tersebut terbakar.
AS pada Sabtu (30/4), menuntut pasukan Presiden Bashar al-Assad menghentikan pengeboman mereka di Aleppo. AS meminta pemerintah memulihkan kembali gencatan senjata nasional.
Dengan menggantungnya proses perdamaian, Kerry terbang ke Jenewa pada Ahad untuk pembicaraan dengan utusan PBB Staffan de Mistura, utusan Arab Saudi dan Menteri Luar Negeri Yordania. Kerry menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang Aleppo. Pembicaraan baru Suriah akan dimulai di Jenewa pada 10 Mei.
"Sekretaris telah memperjelas kami mendesak Rusia untuk mengambil langkah menghentikan pelanggaran yang dilakukan pemerintah, khususnya serangan udara membabi buta di Aleppo," kata juru bicara departemen negara.
Dilaporkan, warga yang ketakutan melarikan diri karena gelombang baru serangan udara di wilayah yang dikuasai pemberontak tersebut. Namun, Rusia yang merupakan sekutu dekat Damaskus mengatakan tak akan menekan pemerintah Assad menghentikan serangan udara.
Baca: Sejarah Hari Ini: Usamah bin Laden Tewas Ditembak di Kepala