REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Seperti yang terjadi di seluruh dunia, serikat pekerja dan kelompok lain telah menggelar pertemuan terbuka untuk memperingati Hari Buruh Internasional di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka dan tempat lain di negeri itu.
Seperti juga ciri khas pertemuan terbuka yang diselenggarakan oleh serikat pekerja, pawai terbuka May Day tahun ini menyuarakan ikrar baru untuk memperjuangkan hak pekerja. Slogan pertemuan terbuka itu dipusatkan pada gaji dan lapangan kerja buat semua posisi.
Pada Ahad pagi (1/5), puluhan pekerja angkutan terlihat memperingati hari bersejarah tersebut di terminal bus terbesar di Dhaka, Sayedabad. Mereka mengenakan pakaian bermacam tokoh sejarah.
Para pekerja juga membuat rantai manusia di Dhaka. Di Bangladesh, 1 Mei adalah hari libur nasional. Semua kantor, bank, tempat industri dan pabrik tutup.
Departemen dan kementerian terkait Pemerintah Bangladesh juga memperingati hari itu dengan bermacam program, dan Perdana Menteri Sheikh Hasina dijadwalkan menghadiri salah satu program tersebut. Mantan perdana menteri Begum Khaleda Zia juga dijadwalkan hadir dalam satu pertemuan terbuka yang diselenggarakan oleh partainya.
Presiden Bangladesh Abdul Hamid di dalam satu pesan menyerukan hubungan baik pekerja-pemilik tempat usaha, dan menjamin tempat kerja yang aman serta nyaman dan gaji mereka. Ia menekankan peningkatan ketrampilan pekerja dan menyatakan tak ada pilihan untuk membuat produk berkelas dunia di dunia yang penuh persaingan.
Baca: Sejarah Hari Ini: Badai Pasir di Mesir Tewaskan 12 Orang