REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berencana membuka kembali titik perbatasan kedua untuk lalu lintas komersial di Jalur Gaza. Hal ini dikatakan oleh pihak berwenang wilayah itu adalah sebagai langkah untuk mengurangi blokade yang dilakukan sejak 2007 lalu.

Dengan dibukanya titik perbatasan tersebut, truk diizinkan untuk memasuki terminal Erez yang terletak di ujung timur laut Gaza. Sebelumnya, tidak ada satupun kendaraan dari Palestina yang dapat melintasi tempat tersebut.

Israel menghentikan lalu lintas komersial melalui Erez pada 2000 lalu, sejak perang dengan Palestina kembali meletus. Sejak itu, hanya penumpang transit yang diizinkan untuk dapat melewati terminal tersebut.

Pejabat Israel mengatakan blokade ditujukan untuk mencegah pergerakan Hamas. Selama ini, kelompok tersebut dilaporkan sering membeli bahan konstruksi dengan melewati titik perbatasan.

Namun, banyak warga Palestina yang membutuhkan eperluan membeli bahan bangunan untuk membangun kembali rumahnya yang hancur karena bom.

"Namun kami belum dapat memastikan kapan tanggal tepatnya titik perbatasan kedua ke Jalur Gaza dibuka. Tentunya bukan hari ini atau besok," ujar pejabat berwenang, dilansir Reuters, Senin (2/5).

Menurtunya, perubahan kebijakan terkait Gaza sangat sensitif bagi Israel. Karena itu, pengumuman ini harus dikeluarkan dengan perlahan dan tidak secara terang-terangan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika