Selasa 03 May 2016 16:37 WIB

2.000 Pengungsi Rohingya Jadi Korban Kebakaran Kamp

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Para perempuan pengungsi Muslim Rohingya.
Foto: Reuters
Para perempuan pengungsi Muslim Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Kebakaran menghancurkan 50 tempat penampungan pengungsi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Selasa (3/5). Kamp tersebut merupakan tempat bagi pengungsi yang masih tetap tinggal di Rakhine.

Kamp juga bertempat di area dengan mayoritas Muslim Rohingya. Mereka melarikan diri dan terpaksa keluar dari rumah-rumah mereka yang hancur pascabentrok antara Muslim dan Budha pada 2012.

Seorang saksi, Khin Maung Myint (30 tahun) mengatakan kebakaran bermula di kamp Baw Du Pha 2 di ibu kota, Sittwe. Ia berada di lokasi kebakaran. Otoritas setempat tidak segera berkomentar atas kejadian ini.

Menurut Myanmar Times, kebakaran diduga akibat kecelakaan saat memasak. Sejumlah pengungsi dilaporkan terluka serius. Tidak jelas pula berapa banyak pengungsi yang terjebak dalam api.

Pemadam kebakaran telah berada di sana untuk mengatasi kebakaran. Biasanya satu penampungan dihuni sekitar enam keluarga.

"Ada sekitar 2.000 pengungsi yang terdampak," kata seorang pekerja bantuan.

Setidaknya mereka akan kehilangan atap untuk berteduh dan tempat tinggal sementara. Organisasi lokal dan internasional berada di lokasi untuk membantu respons.

Direktur kelompok HAM Fortify Rights, Matthew Smith mengunggah cicitan di Twitternya, mengatakan sekitar 500 keluarga kini tak punya tempat berlindung. "Penampungan terbakar habis dalam 45 menit," katanya.

Ada sekitar 250 ribu Rohingya yang masih jadi pengungsi dan menghadapi larangan perjalanan sehingga terpaksa tinggal di kamp. Kelompok HAM mendesak pemerintah untuk memfasilitasi hak kembali mereka ke kamp yang dikecam PBB karena kondisinya yang tidak layak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement