REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Zimbabwe, Selasa (3/5), menawarkan satwa liarnya untuk dijual dan mengatakan bahwa mereka membutuhkan pembeli untuk menyelamatkan satwa tersebut dari kekeringan mencekik.
Otoritas Manajemen Taman dan Satwa Liar Zimbabwe menyatakan masyarakat "dengan kemampuan membeli dan mengurus satwa liar" -serta memiliki lahan cukup untuk menampungnya- hendaknya menghubungi untuk mendaftar.
Tidak ada rincian mengenai jenis satwa ditawarkan atau harganya. Namun 10 taman nasional di negara Afrika selatan itu terkenal karena jumlah besar gajah, singa, badak, macan tutul, dan kerbau.
Kekeringan di kawasan itu membuat lebih dari 4 juta warga Zimbabwe membutuhkan bantuan. Dampak panas juga merusak tanaman untuk pangan atau ekspor, mulai dari jagung hingga tembakau.
Kekeringan juga memperburuk krisis ekonomi di negara yang kekurangan uang tunai dan diabaikan oleh negara-negara donor sejak 1999.
Penjualan itu akan memberikan rumah baru bagi satwa dan mengurangi tekanan keuangan bagi otoritas taman nasional, yang mengatakan bahwa mereka menerima sedikit dana pemerintah dan berjuang mendapatkan dana dari perburuan dan pariwisata.
"Karena kekeringan... Otoritas Manajemen Taman dan Satwa Liar bermaksud mengurangi stok dengan menjual beberapa satwa liar," kata otoritas tersebut dalam pernyataan.
Otoritas itu meminta warga Zimbabwe, yang berminat, menghubungi mereka namun tidak disebutkan soal pembeli asing. Juru bicara taman Caroline Washaya-Moyo tidak menyebutkan apakah satwa itu bisa diekspor atau berapa banyak yang akan dijual. "Kami tidak memiliki target. Jumlah satwa tergantung pada tawaran yang kami terima," katanya.