REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON –- Sophie Cruz, seorang gadis cilik berusia enam tahun kelahiran California menerjang keramaian dan protokoler di National Mall demi menyampaikan surat kepada Paus Fransiskus. Dia meminta agar Paus membantunya mencegah agar orang tuanya tidak dideportasi.
“Saya ingin memberitahu Anda bahwa hati saya sangat sedih. Saya ingin meminta kepada Anda untuk berbicara dengan Presiden dan Kongres agar mengesahkan orang tua saya. Karena setiap hari saya takut kalau suatu hari mereka akan membawa orang tua saya pergi dari saya,” kata Cruz kepada Paus.
Saat itu dia sedang bepergian dengan ayahnya, Raul dan juga aktivis imigrasi lainnya untuk melindungi Aksi Tangguh untuk Orang Tua dari Amerika (Dapa). Dapa merupakan sebuah program untuk menunda deportasi bagi orang tua yang tidak tercatat sebagai warga negara Amerika Serikat yang telah digelar di pengadilan.
Cruz kemudian menemui Paus seorang diri dan badannya diangkat seorang penjaga keamanan untuk memeluk Paus. Setelah itu Cruz diundang untuk menghadiri perayaan Cinco de Mayo di Gedung Putih pada Kamis (5/5) waktu setempat tanpa kedua orang tuanya.
Sementara itu kedua orang tua Cruz, Raul dan Zoyla Crus tidak diizinkan menembus pemeriksaan untuk masuk ke dalam Gedung Putih. Hal ini karena mereka tidak memiliki nomor jaminan sosial. Atas permintaan gadis kecil itu pula Paus kembali bertolak ke Washington pada Kamis (5/5) kemarin untuk melakukan intervensi dari Vatikan dalam kasus imigrasi di Amerika.
Sophie Cruz sudah menjadi berita utama di beberapa media seluruh dunia sejak September lalu, atas aksinya tersebut. Sementara dengan adanya orasi yang disampaikan Donald Trump, kandidat Presiden dari Partai Republik membuat isu imigrasi kembali meruncing di ranah politik. Banyak keluarga yang takut jika pemerintahan Obama gagal mengamankan status hukum Dapa sebelum dia meninggalkan jabatannya.
Peringatan Cinco de Mayo merupakan peringatan kemenangan tentara Meksiko atas Prancis pada Pertempuran Puebla. Peringatan ini dipandang sebagai pengingat hubungan Meksiko-Amerika. Namun menurut the Guardian, Kamis (5/5), pihak Gedung Putih tidak berkenan membocorkan informasi tentang siapa saja yang menghadiri acara peringatan Cinco de Mayo tersebut.