Jumat 06 May 2016 16:47 WIB

Korut Mulai Kongres Partai Pertama Setelah 36 Tahun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Warga berjalan dekat lokasi penyelenggaraan kongres partai pertama setelah 36 tahun di Pyongyang, Korea Utara, Jumat, 6 Mei 2016.
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Warga berjalan dekat lokasi penyelenggaraan kongres partai pertama setelah 36 tahun di Pyongyang, Korea Utara, Jumat, 6 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) menggebrak kongres pertama Partai Buruh berkuasa dalam 36 tahun, Jumat (6/5). Kongres ini bertujuan memperkuat aturan mutlak Pemimpin Kim Jong Un dan dibayangi kemungkinan uji coba nuklir dalam waktu dekat.

Kongres pertama partai yang berkuasa selama hampir 40 tahun menarik ribuan delegasi dari seluruh negeri ke Pyongyang. Paling tidak secara teori, ini merupakan sebuah pertemuan badan pembuat keputusan Korea Utara.

Kim, yang kini berusia 33 tahun bahkan belum lahir ketika Kongres Partai Pekerja terakhir kali diadakan pada 1980. Ia diperkirakan akan menyampaikan pidato utama untuk setiap perubahan kebijakan atau perubahan di elit pemerintahan.

Analis asing memperkirakan, pemimpin generasi ketiga dari dinasti Kim itu secara resmi mengadopsi kebijakan 'Byongjin'. Byongjin berarti penekanan simultan, dalam kasus Korut adalah untuk membangun ekonomi dan kemampuan senjata nuklir dan untuk lebih mengonsolidasikan kekuasaannya.

Kebijakan ini mengikuti ayah Kim, 'Songun' atau militer pertama dan kakeknya 'Juche' yang menggabungkan Marxisme dan nasionalisme ekstrem.

Penjaga keamanan berpakaian jas dan dasi mengelilingi tempat dan puluhan bus kosong yang diparkir di luar. Televisi pemerintah Korut memulai siaran harian lebih awal dari biasanya hari ini. Mereka menayangkan pemrograman khusus yang menggemborkan prestasi para pemimpinnya.

Radio pemerintah mengatakan, kongres Partai Pekerja ketujuh ini akan mengungkap cetak biru untuk membawa ke arah kemenangan akhir revolusi negara. Kantor berita milik pemerintah KCNA mengutip kebanggaan ilmuwan militer dan insinyur atas prestasi terhadap kemajuan pengembangan rudal nuklir dan balistik yang dianggap sebagai hadiah terbesar untuk kongres partai.

"Hasil ajaib diproduksi," kata KCNA, menggembar-gemborkan produksi di sektor industri yang mencapai 144 persen dari target pembangkit listrik 110 persen, meski target yang sebenarnya tidak diberikan.

Kongres dibuka pada pagi yang hujan. Kain penutup digantung di atas potret raksasa kakek Kim, Kim Il Sung dan ayah, Kim Jong Il yang menghiasi Alun-Alun Kim Il Sung di ibu kota untuk menjaga potret tetap kering.

Baca: Indonesia dan Pakistan, Negara dengan Serangan Malware Tertinggi Dunia

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement