REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) menggelar kongres pertama Partai Buruh berkuasa dalam 36 tahun, Jumat (6/5). Kongres ini bertujuan memperkuat aturan mutlak Pemimpin Kim Jong Un dan dibayangi oleh kemungkinan uji coba nuklir dalam waktu dekat.
Kongres pertama partai yang berkuasa selama hampir 40 tahun menarik ribuan delegasi dari seluruh negeri ke Pyongyang. Paling tidak secara teori, ini merupakan sebuah pertemuan badan pembuat keputusan Korea Utara.
Kim, yang kini berusia 33 tahun bahkan belum lahir ketika Kongres Partai Pekerja terakhir kali diadakan pada 1980. Ia diperkirakan akan menyampaikan pidato utama untuk setiap perubahan kebijakan atau perubahan di elit pemerintahan.
Analis asing memperkirakan, pemimpin generasi ketiga dari dinasti Kim itu secara resmi mengadopsi kebijakan 'Byongjin'. Byongjin berarti penekanan simultan, dalam kasus Korut adalah untuk membangun ekonomi dan kemampuan senjata nuklir dan untuk lebih mengkonsolidasikan kekuasaannya.
Kebijakan ini mengikuti ayah Kim, 'Songun' atau militer pertama dan kakeknya 'Juche' yang menggabungkan Marxisme dan nasionalisme ekstrem. Penjaga keamanan berpakaian jas dan dasi mengelilingi tempat dan puluhan bus kosong yang diparkir di luar.
Televisi pemerintah Korut memulai siaran harian lebih awal dari biasanya hari ini. Mereka menayangkan pemrograman khusus tentang prestasi para pemimpinnya.
Radio pemerintah mengatakan, kongres Partai Pekerja ketujuh ini akan mengungkap cetak biru untuk membawa ke arah kemenangan akhir dari revolusi negara itu.
Sejak Kim mengambil alih kekuasaan dari ayahnya pada Desember 2011, Korut telah melakukan dua uji coba nuklir dan dua peluncuran roket ruang angkasa yang sukses. Peluncuran ini secara luas dilihat sebagai uji coba rudal balistik yang disamarkan.
Masyarakat internasional menanggapi dengan kecaman dan sanksi. Pada Maret, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi terbaru dalam serangkaian sanksi terhadap Korut yang melakukan uji coba nuklir keempat Januari lalu.
Ada spekulasi luas tentang kemungkinan Korut mempersiapkan uji coba nuklir lain bertepatan dengan kongres. Menanggapi hal tersebut, tetangga Korea Selatan telah bersiaga mengantisipasi kemungkinan uji coba nuklir Korut.
Para pejabat pemerintah Korsel diberitakan Channel News Asia meyakini, Korut siap melakukan uji coba secepat perintah diberikan. Mereka menduga, keputusan mungkin telah diambil untuk menguji coba nuklir selama kongres. Sebab, Korut telah mengundang media dunia untuk meliput kongres dan bukan tidak mungkin uji coba nuklir.