REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Anak seorang supir bus dan kader Partai Buruh, Sadiq Khan, pada Jumat (6/5) menjadi wali kota Muslim pertama untuk Kota London dengan mengalahkan kandidat dari Partai Konservatif.
Kemenangan Khan di London merupakan hadiah besar bagi Partai Buruh karena di sejumlah daerah Inggris yang lain, partai oposisi tersebut mengalami kekalahan. Di Skotlandia, mereka menempati urutan ketiga di belakang Partai National Rakyat Skotlandia dan Partai Konservatif.
Khan (45 tahun), yang tumbuh besar di perumahan khusus orang miskin di pusat kota London, menang melawan seorang anak miliarder bernama Zac Goldsmith (41). Setelah kemenangan itu, Wali Kota New York, Bill de Blasio, langsung mengucapkan selamat di media sosial Twitter dengan menuliskan: "Selamat untuk wali kota London yang baru dan sesama pejuang penyediaan perumahan rumah untuk rakyat, @SadiqKhan."
Khan menang dengan selisih suara yang lebih ketat dari yang diperkirakan. Beberapa pihak menduga kampanye hitam yang menuding Khan sebagai tokoh ekstremis dan anti-Yahudi telah banyak mengurangi suara untuknya.
Khan akan menggantikan tokoh konservatif Boris Johnson yang telah memimpin London selama delapan tahun. Johnson, yang sering menyerukan agar Inggris keluar dari Uni Eropa, diperkirakan akan menggantikan David Cameron sebagai pemimpin partai sekaligus maju sebagai calon perdana menteri dalam pemilu nasional.
Sebagai wali kota, Khan akan bertanggung jawab mengambil kebijakan di London untuk urusan transportasi, perumahan, dan lingkungan. Dia tidak berwenang mengurus distrik finansial kota tersebut.