Sabtu 07 May 2016 13:48 WIB

Gencatan Senjata di Aleppo Diperpanjang

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Kota tua Aleppo di Suriah
Foto: Womanitely
Kota tua Aleppo di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengonfirmasi perpanjangan gencatan senjata di provinsi utara Suriah, Aleppo. Sebelumnya, pada Jumat, Rusia mengumumkan perpanjangan gencatan senjata di Aleppo selama 72 jam yang berlaku pada Sabtu (7/5) pukul 00.00 waktu setempat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan, gencatan senjata telah mengurangi kekerasan di Aleppo. Untuk itu, AS berkomitmen menjaga hal tersebut selama mungkin.

"Sementara kami menyambut ekstensi baru-baru ini, tujuan kami adalah untuk mendapatkan ke titik saat kita tidak lagi harus menghitung jam dan penghentian permusuhan sepenuhnya dihormati di seluruh Suriah," ujar Kirby dilansi Aljazirah, Sabtu (7/5).

Perpanjangan ini memperlama gencatan senjata 48 jam yang berlaku pada Rabu tengah malam waktu Damaskus dan berakhir pada Sabtu tengah malam. Gencatan senjata 48 jam tersebut diumumkan setelah dua pekan bentrokan menewaskan hampir 300 warga sipil.

 

Seperti diberitakan laman BBC News, gencatan senjata yang terjadi membuat kota Aleppo lebih tenang dan mengurangi jumlah kematian yang terjadi.

Seorang pedagang bernama Sameh Tutunji mengatakan kepada Reuters, ia membuka kembali tokonya kembali dan orang-orang sedikit bernapas lega . "Kami tidak mendengar penembakan dan pemboman yang telah membuat kami menjadi terbiasa," katanya. Namun media pemerintah dan monitor mengatakan, satu orang tewas dalam penembakan oleh pemberontak pada Rabu malam.

Baca juga, Aleppo Memerah Darah, Selamatkan Rakyat Suriah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement