Senin 09 May 2016 00:48 WIB

Pesawat Tempur Suriah Membalas Serangan Pemberontak di Aleppo

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
Gerilyawan Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) melepaskan tembakan ke tank pasukan Suriah saat pertempuran besar di pusat Aleppo, Suriah, pada Sabtu (11/8).
Foto: Reuters/Goran Tomasevic
Gerilyawan Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) melepaskan tembakan ke tank pasukan Suriah saat pertempuran besar di pusat Aleppo, Suriah, pada Sabtu (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pesawat-pesawat tempur Suriah menyerang pasukan pemberontak di dekat Kota Aleppo, Ahad (8/4). Pemerintah Suriah maupun pemberontak mengatakan serangan tersebut sebagai upaya Suriah untuk mendorong kembali pasukan pemberontak. Puluhan serangan udara menghantam Kota Khan Touman yang diambil alih oleh pemberontak dari pasukan yang setia pada pemerintah dan sekutu Iran. 

Aleppo salah satu daerah strategis terbesar dalam perang Suriah. Kota ini sudah terbagi antara kekuasaan pemberontak dan pemerintah Suriah. Wilayah ini juga rute yang berharga karena mengarah ke tetangga Suriah, yakni Turki. 

Tentara Suriah mengatakan telah memukul mundur pasukan pemberontak. Tapi tidak memberitahu rincian wilayah mana saja yang sudah kembali mereka kuasai. 

Manar, media milik Hizbullah yang didukung Iran mendukung pasukan Suriah di daerah tersebut. Mereka mengatakan pertempuran yang saat ini sedang terjadi merupakan perang pemerintah dengan pemberontak garis keras. 

Pasukan Suriah membuat kemajuan signifikan sejak sekutu mereka Rusia masuk gelanggang pertempuran. Tapi penyitaan Kota Khan Touman pada Kamis (5/5) menandai serangan balik ke pemberontak yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Diambilnya selatan Kota Aleppo merupakan pukulan telak pasukan Iran. Hal ini mengakibatkan kerugian terbesar mereka dalam konflik ini. Pejuang Front Nusra yang tidak terlibat dalam pertempuran mengatakan dalam media sosial kubu Hizbullah dan pasukan Iran saat ini sedang menuju Kota Al Hader. 

Pemberontak mengatakan tentara Suriah terus menembaki dan membom pos mereka di dekat garis depan bagian barat kota.  "Kami tidak tahu bagaimana untuk berlindung dari serangan udara dan intensitas roket yang menghujani kami," kata Ahmad al-Wawi seorang pemberontak Jaish al-Mujahdeen dilansir Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement