Senin 09 May 2016 04:15 WIB

Nama Siswi Muslimah Ini Diganti Jadi 'Isis' di Buku Tahunan

Rep: c34/ Red: Andi Nur Aminah
Bayan Zehlif, siswa Muslimah di Amerika yang namanya diganti oleh seseorang menjadi Isis Phillips
Foto: Express
Bayan Zehlif, siswa Muslimah di Amerika yang namanya diganti oleh seseorang menjadi Isis Phillips

REPUBLIKA.CO.ID, Siswi Muslimah berhijab di Los Osos High School (LOHS) di Rancho Cucamonga, California, AS, tidak terima ketika namanya tiba-tiba 'diubah'. Entah bagaimana, Bayan Zehlif, nama siswi itu, tercetak jadi 'Isis Phillips' di buku tahunan.

"Saya sangat sedih, terhina, terluka, dan malu bisa ada kesalahan demikian di buku tahunan SMU," ungkap Zehlif di laman media sosialnya.

Tidak heran Zehlif yang baru naik tingkat dari kelas 11 (setara kelas 2 SMU) itu merasa sangat kecewa. Apalagi, kesalahan penulisan dalam buku tahunan sekolah muncul pada masa yang sensitif terkait isu kebijakan anti-Islam Donald Trump.

Pihak sekolah sudah menyampaikan permintaan maaf secara langsung dan terbuka. Kepala Sekolah LOHS Susan Petrocelli berjanji untuk menyelidiki bagaimana kesalahan tersebut bisa terjadi.

Trevor Santellan, salah satu siswa yang mengerjakan buku tahunan, menjelaskan bahwa nama Zehlif tertukar. Ia mengungkap keberadaan seorang siswa bernama Isis Phillips di LOHS, yang pindah di awal tahun.

Akun buku tahunan sekolah juga mengeluarkan pernyataan di media sosial, dengan mengatakan itu adalah kesalahan yang tidak disengaja. Pihak admin berjanji akan lebih hati-hati memeriksa setiap nama dalam buku dan menegaskan tak berniat menciptakan kesalahpahaman.

"Ini adalah kesalahan kami dan benar-benar tidak bisa dimaafkan. Kami sedang berkoordinasi dengan sekolah dan distrik untuk memperbaiki situasi," ungkap akun itu.

Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR-LA), sementara itu, telah melakukan kontak dengan Zehlif dan keluarganya. Disebutkan bahwa Zehlif kemungkinan besar tidak akan kembali ke sekolah sampai masalah sungguh-sungguh teratasi, untuk menghindarkan bahaya yang mungkin mengintainya dari insiden yang masih bermotif bias itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement