REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Para peneliti di Queensland menemukan jumlah orang tua yang membeli alkohol untuk anak-anak remaja mereka telah turun secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.
Meski demikian, Associate Professor Adrian Kelly dari Universitas Queensland (UQ) mengatakan studi dari data selama periode 15 tahun itu menunjukkan, orang tua tetap menjadi sumber alkohol paling umum kedua bagi remaja.
Profesor Adrian memimpin Pusat Penelitian Penyalahgunaan Zat Adiktif oleh Kaum Muda di UQ, yang menemukan 11,79 persen dari orang tua menyediakan alkohol bagi anak-anak remaja mereka pada 2013. Angka itu turun dibanding dengan 22,4 persen pada 2007.
"Secara keseluruhan, ada tren penurunan pada eksperimen remaja, kuantitas dan frekuensi penggunaan alkohol dengan penurunan terbesar terjadi antara 2010-2013," ujarnya.
Penelitian ini juga mengidentifikasi risiko penggunaan alkohol pada remaja, termasuk cedera dan penyerangan, perilaku seksual dini, depresi, penggunaan alkohol dengan kadar dewasa dan ketergantungan, serta kematian dini.
Profesor Adrian mengatakan, jumlah remaja yang teridentifikasi sebagai non-peminum (tak ada kandungan alkohol pada tahun sebelumnya) naik dari sekitar 30 persen pada 2001 menjadi hampir 60 persen pada 2013.
Studi itu memperkirakan, 74 persen dari warga Australia berusia 14 tahun pernah mencoba mengonsumsi alkohol.