Selasa 10 May 2016 10:06 WIB

Sadiq Khan Buat Donald Trump Melunak tentang Muslim

Rep: C25/ Red: Indira Rezkisari
Wali Kota London Sadiq Khan bersama istrinya Saadiya Khan.
Foto: Philip Gareth Fulller/PA via AP
Wali Kota London Sadiq Khan bersama istrinya Saadiya Khan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Donald Trump memang menarik mata dunia lewat ide larangan terhadap Muslim di AS. Namun, kali ini ia mengaku senang dengan terpilihnya Sadiq Khan, wali kota Muslim pertama London.

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan, Sadiq Khan akan mendapatkan pengecualian dan diperbolehkan mengunjungi Amerika Serikat. Padahal, selama ini Donald Trump terkenal selalu keras atas ide yang ia cetuskan untuk melarang Muslim di Amerika Serikat.

"Akan selalu ada pengecualian," kata Trump, seperti dilansir dari New York Times, Selasa (10/5).

Bahkan, Trump mengaku senang atas keberhasilan Khan terpilih sebagai wali kota dan berharap ia mampu bekerja dengan baik di London. Pernyataan Trump tentu berbeda 180 derajat dengan karakternya selama ini, yang sangat keras terhadap Muslim dan tidak segan mengeluarkan komentar berbau rasial.

Sebelumnya, Sadiq Khan telah mengkritik larangan Muslim yang diusulkan Donald Trump dan terang-terangan menolak pencalonannya menjadi presiden AS. Malah, Khan berencana mengunjungi Amerika Serikat sebelum pelantikan yang artinya bertentangan dengan ide larangan Muslim milik Trump.

"Jika Donald Trump menjadi presiden, saya akan dilarang ke sana (AS) karena iman saya, yang berarti saya tidak bisa berhubungan dan bertukar pemikiran dengan wali kota-wali kota Amerika," ujar Khan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement