REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sebanyak 3.000 siswa di Thailand harus kembali mengerjakan ujian masuk universitas. Hal ini terjadi setelah kecurangan yang beberapa siswa lakukan dengan menggunakan kamera dan smartwatch atau semacam jam tangan pintar terungkap.

Dikutip BBC, kecurangan itu dilakukan saat menempuh ujian di Universitas Rangsit, Bangkok. Pihak pengawas ujian di universitas tersebut menemukan TIga orang yang mengambil gambar kertas ujian mereka dengan menggunakan kamera kecil yang disembunyikan di kacamata.

Kemudian, tiga orang tersebut mengirimkan gambar tersebut kepada orang yang dapat menjawab soal ujian tersebut dengan baik. Setelah itu, ketiga siswa itu bisa menyalin jawaban yang diberikan dengan lancar.

Salah satu dari tiga siswa yang tertangkap itu diketahui melakukan kecurangan agar dapat diterima di fakultas kedokteran. Atas hal itu, ia diberikan hukuman dengan membayar denda sekitar 24 ribu dolar AS.

Selama ini, fakultas kedokteran menjadi impian bagi banyak siswa yang hendak masuk ke perguruan tinggi. Menjadi dokter di Thailand adalah pekerjaan idaman di mana begitu banyak keuntungan yang bisa didapat seperti banyaknya pasien dari berbagai negara yang datang untuk melakukan perawatan medis.

Dengan adanya kasus ini, rektor Universitas Rangsit mengatakan akan mencoret nama siswa yang berbuat curang. Mereka tak akan menjadi mahasiswa di universitas tersebut untuk selamanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika