Rabu 11 May 2016 06:04 WIB

Perangi ISIS, Erdogan Merasa Ditinggal Koalisi Internasional

Rep: C25/ Red: Achmad Syalaby
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan tooko film the Lord of the Rings, Gollum (kanan)
Foto: IST
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan tooko film the Lord of the Rings, Gollum (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan kekecewaannya kepada koalisi internasional. Dia mengaku merasa Turki ditinggalkan sendiri dalam memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Mereka telah meninggalkan kami sendiri dalam perjuangan melawan organisasi yang menumpahkan darah kami, baik melalui bom bunuh diri dan serangan di Kilis," kata Erdogan, seperti dilansir Arab News, Selasa (10/5).

Kekecewaan itu terutama diungkapkan pada Kilis, sebuah kota perbatasan Turki, lantaran menjadi target yang seakan rutin dihujani serangan roket dari Suriah. Erdogan menilai, tidak ada satupun pasukan koalisi internasional di Suriah menderita kerugian seperti yang dialami Turki.

Turki  tengah berada di situasi siaga maksimum, setelah serangkaian serangan yang diduga dilakukan ISIS dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, sejumlah serangan tidak tanggung-tanggung dilakukan di kota-kota besar Turki, seperti di Ankara dan Istanbul.

Musim panas lalu, pasukan Turki mulai melakukan serangan udara terhadap kelompok radikal di seberang perbatasan. Kilis, jadi kota yang paling sering diserang roket yang ditembakkan melintasi perbatasan dari Suriah, dan menewaskan setidaknya 21 orang.

Kondisi itu memaksa tentara Turki merespon, dengan berondongan tembakan Howitzer yang mereka miliki. Selain itu, pasukan Turki telah meluncurkan serangan artileri Salvo di bagian utara Suriah, danmenewaskan sekitar 55 anggota kelompok ISIS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement