REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Jaringan kabel listrik di Tasmania ternyata menjadi sumber ancaman bagi kelestarian burung elang ekor baji di kawasan tersebut. Data resmi menyebutkan setiap tahun 5-10 ekor burung elang yang terancam punah ini mati karena tersengat listrik setelah menabrak jaringan kabel listrik.
Diperkirakan saat ini populasi burung elang ekor baji yang terancam punah di Tasmania hanya tersisa sekitar 1.500 sampai 2.000 ekor saja. Ironisnya, data dari pihak berwenang menyebutkan antara lima hingga 10 burung tersebut setiap tahunnya mati karena tersangkut di kabel listrik.
Pekan lalu, seorang penduduk di Richmond, Tasmania selatan menemukan burung elang ekor baji tergeletak di dekat jaringan kabel listrik yang tampaknya telah tersengat listrik dan mengirimkannya ke ahli mahluk hidup dan satwa liar, Nick Mooney.
Mooney mengatakan ada luka besar antara lutut dan pangkal sayap yang berdekatan dengan bau bulu terbakar yang sangat kuat. "Selain mengalami luka bakar, burung elang kondisinya sangat bagus," katanya.
Mooney mengatakan burung-burung elang ini juga menyebabkan gangguan listrik yang kemudian di perbaiki oleh TasNetworks, tapi menurutnya perbaikan yang dilakukan tidak memperhitungkan kerusakan yang terjadi pada burung elang tersebut.
"Pencarian dilakukan atas penyebab dari gangguan listrik yang terjadi dan petugasnya tidak menemukan burung. Meskipun situasinya sudah sangat jelas, namun tetap saja dalam laporannya penyebab gangguan itu disebutkan 'tidak diketahui," katanya.
"Gangguan listrik yang paling umum tercatat adalah 'tidak diketahui' dan saya sudah lama menduga kalau ada banyak lagi burung elang dan burung lainnya yang mati dan tidak ditemukan, dan karena itu data statistik yang dimiliki pihak berwenang dalam urusan kelistrikan ini benar-benar menyepelekan dampak kejadian seperti ini," katanya
Mooney memperkirakan jumlah burung elang yang mati akibat sengatan listrik dari jaringan kabel listrik di Tasmania yang sebenarnya bisa tiga kali lipat dari data resmi yang ada. Menurutnya aturan hukum turut bertanggung jawab dalam upaya mengurangi dampak dari kondisi ini terhadap satwa yang terancam punah ini, dan perubahan di TasNetworks merupakan hal yang signifikan.
"Mereka perlu lebih bekerja keras lagi dalam melakukan pencarian sumber gangguan listrik di bawah kabel. Tugas mereka adalah menjaga suplai listrik dan memastikan tidak ada masalah yang terus berlangsung. Sangat aneh jika pencarian menyeluruh terhadap sumber masalah di sepanjang jaringan kabel listrik itu diklaim sudah dilakukan jika dimana kerusakan terjadi saja mereka tidak tahu," katanya.
Ia mengatakan masyarakat juga perlu bertanggung jawab melaporkan kematian burung yang terancam punah tersebut. TasNetworks sudah dihubungi untuk memberikan komentar atas laporan ini.
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-11/kabel-listrik-sebabkan-banyak-burung-elang-langka-mati-di-tasmania/1579408
Advertisement