Kamis 12 May 2016 18:44 WIB

Kota di India dan Iran Miliki Polusi Udara Terburuk

Polusi di New Delhi, India.
Foto: nytimes
Polusi di New Delhi, India.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Empat kota di India masuk dalam daftar lima kota di dunia dengan polusi udara terburuk di dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis (12/5).

Kadar polusi udara terburuk tercatat di Zabol, Iran yang menderita karena badai debu selama beberapa bulan saat musim panas, dan menyebabkan kadar partikel PM2,5 mencapai angka 217. Empat kota lainnya berada di India, yaitu Gwalior, Allahabad, Patna dan Raipur.

Ibu kota India, New Delhi menduduki peringkat terburuk kesembilan, diukur dengan jumlah material partikel di bawah 2,5 mikrogram yang ditemukan dalam setiap meter kubik udara, dengan pengukuran partikel PM2,5 tahunan sebanyak 122.

Material seukuran partikel yang kecil itu dapat menyebabkan kanker paru-paru, stroke dan penyakit jantung jika terpapar dalam jangka panjang, serta memicu gejala seperti serangan jantung yang lebih mematikan. WHO mengatakan lebih dari tujuh juta kematian dini terjadi setiap tahunnya karena polusi udara, tiga juta kasus di antaranya karena kualitas udara luarnya.

New Delhi berada dalam urutan terburuk pada 2014, dengan kadar partikel PM2,5 tercatat sebesar 153. Sejak saat itu kota tersebut mencoba menangkal udara kotor mereka dengan cara membatasi penggunaan mobil pribadi di jalanan dalam kurun waktu yang singkat.

Maria Neira, kepala kesehatan publik, penentu kesehatan sosial dan lingkungan dari WHO, memuji pemerintahan India karena mengembangkan sebuah rencana nasional untuk mengatasi permasalahan yang negara lain masih belum dapat melakukannya.

"Kemungkinan beberapa kota terburuk yang memiliki kadar polusi tertinggi di dunia tidak tercantum dalam daftar kami, dikarenakan mereka begitu buruknya dan bahkan tidak memiliki sistem yang memadai untuk memantau kualitas udara, jadi tidaklah adil untuk membandingkannya atau memberikan peringkat," ujarnya.

Penyebab polusi udara umumnya karena terlalu banyak kendaraan, terutama kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar, sistem penghangat dan pendingin gedung-gedung besar, manajemen pembuangan, pertanian dan penggunaan generator listrik bertenaga diesel atau batu bara.

 

Baca: Puing di Mauritius dan Afsel Hampir Pasti MH370

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement