REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dinas Rahasia Amerika Serikat telah meluncurkan penyelidikan, setelah mantan kepala pelayan Donald Trump menyerukan kematian Barack Obama. Anthony Senecal mengungkapkan komentar kontroversialnya tersebut melalui akun Facebooknya.
Dilansir BBC News, Jumat (13/5), Senecal yang mengaku telah bekerja pada Trump selama 30 tahun menulis di laman Facebooknya bahwa Obama semestinya ditembak oleh militer sejak masa awal jabatannya. Ia menganggap Obama sebagai agen musuh.
Namun hal ini segera dibantah tim kampanye Trump. Juru kampanye Trump Hope Hicks mengingkari pernyataan Senecal. "Kami sangat mengutuk komentar mengerikan dari Senecal," katanya.
Komentar Senecal di Facebooknya itu pertama kali dilaporkan oleh Mother Jones. Namun kemudian, Senecal sendiri mengkonfirmasi keasliannya pada beberapa kantor berita. Pada Kamis (12/5), pria 84 tahun itu bahkan mengatakan kepada CNN bahwa Obama harus digantung di luar Gedung Putih. Ia juga menyebut Gedung Putih sebagai "Masjid Putih".