REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Departemen Luar Negeri Australia telah mengonfirmasi kematian seorang kontraktor keamanan Australia dalam sebuah aksi penembakan di kedutaan negara itu di Baghdad. Departemen menolak berkomentar lebih lanjut, namun mengatakan keamanan akan ditingkatkan.
Dilansir The Guardian, Jumat (13/5), pria 34 tahun yang belum diidentifikasi namanya itu merupakan karyawan dari Unity Resources Group. Ia bertugas mengamankan keduataan Australia di Baghdad.
Menanggapi tewasnya petugas tersebut, pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negerinya menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban. "Semua bantuan yang dibutuhkan telah disediakan untuk keluarganya," kata pernyataan kementerian.
Hingga saat ini kondisi seputar kematiannya masih diselidiki secara menyeluruh. Departemen menolak berkometar lebih lanjut, dan hanya mengatakan keamanan ditingkatkan di kedutaan.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull menolak untuk mengomentari laporan pada Jumat pagi. Insiden ini dilaporkan terjadi pada Rabu (11/5).
Pada Desember, karyawan dari perusahaan keamanan itu menuduh perusahaan membuat mereka bekerja dengan peralatan yang sudah tua dan jauh dari standar keamanan. Staf mengatakan pemotongan anggaran yang dilakukan perusahaan dikhawatirkan menempatkan staf kedutaan dalam risiko.
Namun klaim tersebut ditolak olh sekretaris departemen, Peter Varghese. Ia menyatakan departemen menempatkan prioritas tertinggi pada keselamatan dan kesejahteraan karyawan.