REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik negara-negara Barat di tengah kebuntuan negaranya dengan Uni Eropa. Ia mengatakan, negara-negara Barat lebih peduli dengan hak-hak gay dan kesejahteraan hewan dibandingkan konflik yang melanda Suriah.
Dilansir The Guardian Jumat (13/5), Erdogan juga menuduh negara Barat memiliki pola pikir sisa-sisa perbudakan dan kolonialisme. Pernyataannya ini merupakan ledakan terbaru atas sikap anti-Barat Erdogan.
"Malu pada mereka yang tidak menunjukkan kepekaan pada para wanita dan anak-anak yang menjangkau mereka untuk meminta membantu. Malu pada mereka yang tak menunjukkan sensitivitas seperti yang mereka tunjukkan ke ikan paus, anjing laut dan kura-kura di laut dibandingkan 23 juta warga Suriah," ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan Erdogan di tengah kebuntuan Turki dengan Uni Eropa, terkait tuntutan Turki meminta pembebasan visa untuk perjalanan ke Uni Eropa. Namun Komisi Eropa mengatakan mereka akan mengabulkan permohonan bebas visa asal Ankara menulis ulang undang-undang anti-terorismenya, sebab kerap digunakan untuk menuntut kritikus pemerintah dan wartawan.