Sabtu 14 May 2016 13:26 WIB

Mesir Tolak Seruan PBB Membuka Perbatasan Rafah Secara Permanen

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
 Pos penyeberangan perbatasan Rafah, antara Mesir dan Jalur Gaza, di Rafah, Mesir.
Foto: AP/Roger Anis
Pos penyeberangan perbatasan Rafah, antara Mesir dan Jalur Gaza, di Rafah, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mesir menolak keras seruan PBB untuk membuka secara permanen perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza. Menurutnya Israel yang bertanggung jawab untuk memberi akses pada bantuan komersial maupun kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Gaza.

Seperti dilansir Middle East Monitor, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan negaranya menolak keras seruan berulang PBB untuk membuka perbatasan Rafah secara permanen.

Menurutnya Mesir akan membuka Rafah setiap kali bantuan kemanusiaan akan melaluinya. Masalah Palestina juga merupakan prioritas utama agenda Mesir.

"Jangan lupa Gaza masih di bawah pendudukan Israel dan Israel merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk akses bantuan komersial maupun kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza," kata Shoukry di Markas Besar PBB di New York.

Komentar Mesir tersebut disampaikan beberapa jam setelah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak Mesir dan Israel bekerja sama memastikan kebebasan akses barang maupun orang masuk dan keluar Gaza.

Ban mengatakan, ia ingin melihat pembukaan permanen semua akses ke Gaza untuk memperbaiki situasi kemanusiaan. Mesir biasanya membuka penyeberangan dua arah ke Rafah setiap Rabu dan Kamis.

Baca juga, Karpet Merah Digelar di Tengah Reruntuhan Bangunan Kota Gaza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement