Prof Amir mengatakan, WHO telah memperingatkan para pengunjung Olimpiade untuk menjauh dari keramaian, daerah miskin dan tempat-tempat dengan sanitasi yang buruk, tapi itu hampir tak mungkin terjadi di Rio. Ia menggambarkan posisi WHO sangat tak bertanggung jawab, tak jujur dan berbahaya.
"Ini adalah tentang mengkorupsi uang Olimpiade dan dunia kesehatan masyarakat," sebutnya.
Ia menerangkan, "Ini adalah permainan multimiliar dolar, para sponsornya adalah perusahaan McDonalds, Coca-Cola, Samsung dan lainnya dan tampaknya mesin uang telah mengelabui akal sehat.”
"Jika kita bisa menunda Olimpiade atau memindahkan mereka ke tempat lain -bahkan mungkin ke Sydney -kita tak akan memberi risiko pada kehidupan manusia,” tambahnya.
Ia lantas melanjutkan, "Dan kita harus memikirkan anak-anak -ada 7.000 dari mereka di Brasil yang sedang diselidiki sekarang atas kasus microcephaly -mereka tak akan memiliki kehidupan yang normal.”
"Apakah benar-benar layak mempertaruhkan itu untuk Olimpiade? Karena saya bisa memberitahu anda, kerusakan otak bukan lelucon dan itulah apa yang kami bicarakan," sambungnya.
Pada pertemuan tahunan AOC pekan lalu, pejabat resmi Olimpiade Australia paling senior, yakni Kevan Gosper, memeringatkan banyaknya kekhawatiran yang menyarankan perempuan hamil sebaiknya tak melakukan perjalanan ke Olimpiade.
Kevan mengatakan, tak ada yang telah dilakukan untuk memeringatkan laki-laki bahwa mereka bisa terinfeksi dan membawa virus sampai enam bulan.
Ia menyarankan agar semua atlet yang kembali dari Rio harus diperiksa. Peringatan Profesor Amir ini, secara efektif, dibantah oleh Komisi Medis AOC.