REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengancam akan menutup perusahaan-perusahaan yang berhenti beroperasi, Sabtu (14/5). Ia juga mengancam akan memenjarakan pemilik perusahaan.
Dalam pidatonya di Karakas, seperti dikutip BBC, Maduro mengatakan Venezuela harus memperbaiki produksi minyak demi mengatasi krisis ekonomi. Pada Jumat, ia mendeklarasikan kondisi darurat negara untuk memerangi agresi asing.
Eksekusi militer juga akan dimulai pekan depan untuk menghadapi ancaman asing. Maduro mengatakan ini adalah sumber masalah negara.
Venezuela adalah negara sumber minyak terbesar di dunia. Ekonominya sedang parah karena harga minyak menurun drastis.
Venezuela mengalami kekurangan sumber makanan, obat dan bahan dasar. Menurutnya, ini akibat dari AS dan pemimpin-pemimpin bisnis yang melawan pemerintahannya.
Ancaman penutupan perusahaan dikeluarkan Maduro setelah perusahaan makanan dan minuman terbesar Venezuela, Polar Group menghentikan produksi bir. Perusahaan menyalahkan pemerintah karena menghentikan impor barley (sejenis gandum). Pemilik Polar Grup, Lorenzo Mendoza adalah pengkritik Maduro.
"Siapa pun yang ingin menghentikan produksi untuk menyabotase harus keluar dari negara," kata Meduro.