REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Badan anak untuk PBB, UNICEF melaporkan, sebanyak 25 anak-anak Palestina tewas dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2015. Selama gelombang serangan anti-Israel berlangsung, jumlah anak yang ditahan juga merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
"Keprihatinan serius muncul mengenai penggunaan kekuatan yang berlebihan, terutama dalam kaitannya dengan insiden di mana anak-anak Palestina ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel setelah dicurigai melakukan serangan penusukan," kata UNICEF seperti dilansir dari Alarabiya, Ahad (16/5).
Selain itu, terdapat 1.300 lebih anak Palestina terluka selama terjadi lonjakan serangan di Tebi Barat Yerusalem timur dan tiga anak di Yerusalem barat. Dibandingkan dengan jumlah tertinggi selama Oktober-Desember, UNICEF juga mencatat ada empat anak Palestina yang tewas dan 165 terluka antara bulan Juli dan September..
UNICEF juga menyuarakan kekhawatiran atas jumlah anak Palestina berusia antara 12 dan 17 yang ditahan oleh tentara Israel. Pada akhir Desember, tercatat ada 422 anak telah diculik dan ditahan oleh tentara Israel. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Maret 2009.