REPUBLIKA.CO.ID, Semua perlawanan di kawasan miskin Yahudi di Warsawa telah berakhir setelah pertempuran selama 28 hari.
Dalam laporan operasionalnya, komandan SS lokal, Brigadir Juergen Stroop mengatakan pemberontakan dimulai pada 19 April. Saat itu SS, polisi dan unit Wehrmacht menggunakan tank dan kendaraan lapis baja lainnya memasuki kawasan miskin tersebut untuk menjemput orang-orang Yahudi ke stasiun kereta api menuju kamp konsentrasi.
Mereka mengalami perlawanan orang-orang Yahudi yang menggunakan bahan peledak buatan sendiri, senapan, senjata kecil dan dalam satu kasus, menggunakan senapan mesin.
Ia mengatakan pasukannya terlibat dalam pertempuran siang dan malam dengan kelompok sekitar 20 atau 30 orang Yahudi, baik laki-laki dan perempuan.
"Pada 23 April Himmler mengeluarkan perintah untuk menyelesaikan penyisiran keluar dari kawasan miskin Warsawa dengan keparahan terbesar kegigihan tanpa henti. Karena itu saya memutuskan menghancurkan seluruh daerah perumahan Yahudi dengan menetapkan setiap blok terbakar," katanya.
Pertempuran terakhir berakhir dengan kehancuran besar hari ini 1943 silam.
SS dan Angkatan darat Jerman telah mengepung kawasan miskin, menyerang 40 ribu orang Yahudi yang tersisa dengan artileri, penyembur api, dan ledakan bom. Mereka juga menanam ranjau di bangunan yang diketahui menyembunyikan orang Yahudi. Penjaga Jerman memblokir pipa saluran besar yang telah digunakan sebagai rute pelarian.
Kawasan terbakar dan asap meliputi seluruh kota Warsawa. Pria, perempuan dan anak-anak yang tidak dibakar hidup-hidup dibunuh secara massal.
Selanjutnya: Puluhan Tewas dalam Serangan Balasan Israel ke Ma'alot